Hal inilah yang memicu isu reshuffle. Terakhir dikabarkan SBY akan melakukan reshuffle seusai Lebaran tahun ini. Isu itu telah dibantah pihak Istana, namun hingga kini desakan agar kabinet direshuffle justru terus gencar. Desakan antara lain datang dari PDIP. Komposisi menteri saat ini dipandang tak mampu menyelesaikan permasalahan yang cukup banyak.
Teka-teki kapan reshuffle akan dilaksanakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sedikit terkuak. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikabarkan, akan merombak kabinetnya sebelum 20 Oktober. Hal itu disampaikan Juru Bicara Presiden Bidang Dalam Negeri Julian Aldrin Pasha, Kamis (22/9). Menurut dia, reshuffle dilakukan sebelum memasuki tahun ketiga pemerintahan. Hal ini dilakukan dengan tujuan dan niat baik, agar sisa tiga tahun mendatang kinerja cabinet, dapat berjalan lebih optimal.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam waktu dekat akan mengumumkan pergantian kursi menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Analis komunikasi politik Charta Politika Indonesia Arya Fernandes kemarin, Sabtu (24/09) mengatakan dalam pergantian kursi menteri kali ini, Presiden dinilai akan mencari aman demi sisa masa pemerintahaannya berakhir dengan cara menggeser beberapa pos menteri dan tukar menteri yang tidak perform dengan kader partai yang sama. Presiden juga akan menggunakan data-data dan menerima masukan dari Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Hal tersebut dilakukan agar keputusan yang diambil Presiden terlihat tidak atas dasar pengaruh tekanan politik dari anggota koalisi.
sumber : http://www.soloposfm.com