Proposal Skripsi
DATA
- WEBSTER NEW WORLD DICTIONARY : Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap
- WAHYU SUPRIYANTO & AHMAD MUHSIN : Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda, dan sebagainya
- ZULKIFFI A. M : Data adalah keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah
- NUZULLA AGUSTINA : Data adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi
- SLAMET RIYADI : Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari hasil suatu pengamatan. Data dapat berupa angka atau lambang
- KUSWADI & E. MUTIARA : Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat
- LIA KUSWAYATNO : Data adalah kumpulan kejadian/peristiwa yang terjadi di dunia nyata. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari semuanya.
- ANHAR : Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar sutu informasi
- HAER TALIB : Data adalah sekumpulan fakta dan sebuah fakta adalah kenyataan atau kejadian
- H. J SRIYANTO : Data adalah suatu keterangan atau informasi tentang objek penelitian
~ Memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka
~ Pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan
~ Pewawancara dapat melihat kebenaran jawaban melalui gerak-gerik dan raut wajah yang diwawancarai
Kerugian :
~ Membutuhkan waktu yang lama
~ Tergantung dari kepapandaian si pewawancara
~ Dapat mengganggu orang yang diwawancarai
* Gunakan Bahasa yang baik, sopan dan jelas
* Jangan memasukan pendapat pribadi
* Hindari pertanyaan yang panjang dan berbelit-belit
* Hindari pertanyaan yang menakutkan
* Hindari pertanyaan yang sifatnya mengkritik
* Mempersiapkan Wawancara
* Aturlah pertemuan dengan orang yang diwawancarai.
* Utarakan maksud dan wawancara
* Atur waktu untuk wawancara
* Buat jadwal wawancara
* Buatlah panduan wawancara (Interview guide)
- Mengenalkan diri terlebih dahulu
- Menjelaskan tujuan wawancara
- Menjelaskan peranan yang akan diberikan oleh orang yang akan diwawancarai
- Pewawancara harus mendengarkan dengan teliti
- Jagalah agar wawancara tetap santai
- Jangan memotong omongan orang
- Mintalah ide-ide tambahan yang belum diungkapkan
- Di akhir wawancara, bacakanlah rangkuman dari hasil wawancara.
- Ucapkanlah terima kasih
~ Cenderung mempunyai keandalan yang tinggi
~ Analis sistem dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan
~ Analis sistem dapat menggambarkan tata letak fisik dari kegiatan-kegiatan
~ Analis sistem dapat mengukur tingkat dari suatu pekerjaan
* Biasanya orang yang diamati merasa terganggu.
* Pekerjaan yang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili suatu tingkat kesulitan.
* Dapat mengganggu kerja yang dilakukan.
* Orang yang diamati biasanya cendrung melakukan pekerjaan yang lebih baik dan sering menutup-nutupi kejelekan.
Petunjuk Melakukan Observasi
- Mintalah ijin terlebih dahulu dari manajer atau pejabat setempat.
- Low profile
- Lengkapilah catatan selama observasi berlangsung
Yang Tidak Harus Dilakukan :
- Mengganggu kerja individu yang diobservasi
- Tidak menekankan pekerjaan yang tidak penting
- Jangan membuat asumsi sendiri
~ Daftar pertanyaan baik untuk sumber data yang banyak
~ Responden tidak merasa terganggu
~ Daftar pertanyaan relatif lebih efisien untuk sumber data yang banyak karena daftar pertanyaan biasanya tidak mencantumkan identitas responden, maka hasilnya dapat lebih obyektif.
Kerugian :
* Daftar pertanyaan tidak menggaransi responden untuk menjawab pertanyaan.
* Daftar pertanyaan cenderung tidak fleksibel
* Daftar pertanyaan yang lengkap sulit untuk dibuat.
- Rencanakan terlebih dahulu fakta-fakta yang ingin dikumpulkan
- Tentukan tipe dari dari daftar pertanyaan.
~ Secara keputusan (judgemental sampling)
~ Secara static ( statistik sampling)
~ Secara random (judgemental sampling)
~ Secara sistematik (statistik sampling)
~ Secara bertingkat (stratified sampling)
Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007) : Variable adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variable. Dengan demikian, variable dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi.
Dr.Soekidjo Notoatmodjo (2002) :
• Variable mengandung pengertian ukuran atau cirri yang dimiliki oleh anggota – anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain.
• Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu.
• Misalnya : umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit, dsb.
Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
• Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
• Untuk pengujian hipotesis
Variabel Penelitian Yang Baik :
• Relevan dengan tujuan penelitian
• Dapat diamati dan dapat diukur
Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat). Dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain.
“Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan…”
Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent.
“Pengaruh Therapi Musik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan…”
3. Variabel Moderator
Contoh hubungan Variabel Independen – Moderator – Dependen :
Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen dalam menciptakan iklim/lingkungan belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar.
Variabel Intervening adalah Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat, tetapi Tidak Dapat Diamati dan Diukur.
Variabel ini merupakan variabel Penyela/ Antara yang terletak diantara Variabel Bebas dan Variabel Terikat, sehingga Variabel Bebas tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya Variabel Terikat. Contoh :
Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini ada varaibel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal.
Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental.
Contoh :
Pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Penguasaan Keterampilan Pertolongan Persalinan Kala II. Variabel Bebasnya adalah Metode Pembelajaran, misalnya Metode Ceramah & Metode Demonstrasi. Sedangkan Variabel Kontrol yang ditetapkan adalah sama, misalnya Standard Keterampilan sama, dari kelompok mahasiswa dengan latar belakang sama (tingkat/semesternya sama), dari institusi yang sama. Dengan adanya Variabel Kontrol tersebut, maka besarnya pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Penguasaan Keterampilan Pertolongan Persalinan Kala II dapat diketahui lebih pasti.
SKALA ORDINAL --> Seperti skala nominal tetapi dapat menunjukkan urutan kategorinya. Contoh : variabel “kenyamanan” yang dapat diurai menjadi 3 kategori : sangat nyaman, nyaman, tidak nyaman.
SKALA INTERVAL --> Interval satu kategori dengan yang lain dapat diketahui. Contoh : variabel “suhu ruang” yang mempunyai skala dari -100, hingga 100 derajat elcius. Tetapi 0 derajat merupakan nilai yang tetap “ada” dalam skala.
SKALA RASIO --> Memiliki nilai absolut “tidak ada” yaitu 0. Variabel “biaya” misalnya memiliki Rp. 0, 00 yang berarti tidak ada biaya.
Referensi :
http://www.gangsir.com/download/5-TeknikPengumpulanData.pdf
http://carapedia.com/pengertian_definisi_data_menurut_para_ahli_info505.html
http://www.scribd.com/doc/34961289/Pengertian-data
meydian_s.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Metopel.6.pdf
http://adityasetyawan.files.wordpress.com/2009/01/variable-penelitian-dan-definisi-operasional-variable2.pdf
Metode Ilmiah
1. Karya Ilmiah Harus Berdasarkan Fakta
Ya. menulis karya ilmiah harus berdasarkan fakta, bukan hasil imajinasi atau semacammnya . dan fakta” itu berupa data empiris yang harus dapat diukur dan dianalisis lebih lanjud .
2. Karya Ilmiah Harus Berdasarkan Pertimbangan Objektif
pertimbangan objektif didasarkan pada pertimbangan apa adanya bukan bsifat subyektif, bebas dari prasangka dan kira”.
3. Karya Ilmiah Harus Menggunakan Asas Analisis
Maksudnya, karya ilmiah itu harus dapat dianalisis (diuraikan, dibandingkan, diinterpretasikan). yang artinya karya ilmiah harus dapat menggambarkan karakteristik , fungsi dan kaitan pmasalahan satu dg lainnya.
4. Karya Ilmiah Harus Bersifat Kuantitatif – Kualitatif
Pendekatan ilmiah beda dengan pendekatan alamiah. kalo pendekatan ilmiah itu sifatnya kuantitatif tapi kalo pendekatan alamiah itu sifatnya kualitatif.
5. Karya Ilmiah Menggunakan Logika Deduktif – Hipotetik
Logika deduktif adalah penalaran yg bertitik tolak dan hal-hal yg sifatnya umum yg sudah memiliki kebenaran yg pasti baik dr hasil penelitian para pakar ato dr yg lainnya.
Kebenaran hipotesis harus dibuktikan secara empiris melalui penelitian lapangan maka disebut bahwa karya ilmiah tersebut sesuai logika deduktif-hipotetik
6. Karya Ilmiah Harus Menggunakan Logika Induktif Generalisasi
Kebenaran hipotesis bersifat rasional, oleh karenanya bersifat sementara . Untuk memperoleh kebenaran ilmiah masih harus dibuktikan dengan data empiris hasil penelitian . ksimpulan dr data empiris bsifat generalisasi. sdangkan kesesuaian data empiris dengan pemikiran rasional hipotesis disebut asas korespondensi. kesimpulan yg bersifat generalisasi dr data empiris disebut logika induktif yg kebenrannya bersifat probabilistik.
Menyusun Kerangka Teori
Merumuskan Teori
Melakukan Eksperimen
Mengolah dan Menganalisis Data
Menarik Kesimpulan
Mempublikasikan Hasil
MENYUSUN RUMUSAN MASALAH
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Masalah menyatakan adanya keterkaitan antara beberapa variabel atau lebih.
Masalah tersebut merupakan masalah yang dapat diuji dan dapat dipecahkan.
Masalah disusun dalam bentuk pertanyaan yang singkat, padat dan jelas.
MENYUSUN KERANGKA TEORI
Mengumpulkan keterangan-keterangan dan informasi, baik secara teori maupun data-data fakta di lapangan.
Dari keterangan-keterangan dan informasi tersebut diperoleh penjelasan sementara terhadap permasalahan yang terjadi.
PENARIKAN HIPOTESIS
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun Hipotesis.
PENGUJIAN HIPOTESIS
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan kesimpulan.
Pengujian hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung hipotesis.
PENARIKAN KESIMPULAN
Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima.
Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi petrsyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebanarannya.
Karya Ilmiah
Karangan ilmiah mempunyai beberapa ciri, antara lain:
- Kejelasan. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
- Kelogisan. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
- Kelugasan. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
- Keobjektifan. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
- Keseksamaan. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
- Kesistematisan. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
- Ketuntasan. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
Macam-macam Karya Ilmiah
Artikel Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.
Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya ‘diakui’.
Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka.
Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya tidak seketad makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya dengan kenyataan lapangan. Makalah lazim dibuat berdasrakan kenyatan dan kemudian ditandemkan dengan tarikan teoritis; mengabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana.
SIKAP ILMIAH
Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan.
Jujur terhadap Fakta
Peneliti yang baik harus jujur terhadap fakta dan tidak bolehmemanipulasi fakta demikepentingan penelitiannya karena penelitianyang baik harus berlandaskan pada studikepustakaan yang benar agarkelak jika orang lain melakukan penelitian yang sama,didapatkan hasilyang sama pula. Apa pun fakta yang diperolehnya, ia harus yakin bahwaitulah yang sebenarnya
Disiplin
adalah suatu sikap yang membuat orang bisa bersikap lebih tertib akan aturan aturan yang ada.Jika seseorang memiliki sikap disiplin maka semua aturan yang ada bisa ia jalani dan akan melakukannya dengan sikap yang bijak dan tertib.Sikap disiplin ini perlu dimiliki semua orang,
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
http://id.shvoong.com/social-sciences/1915704-disiplin/#ixzz1sR1iDCpT
http://id.shvoong.com/how-to/writing/2222452-pengertian-ciri-dan-syarat-karya/
http://skinhead4life-carigaragara.blogspot.com/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-karya.html
Menu
- Article (6)
- Article Digital Imaging (2)
- Article Japan (8)
- Article Kamera (2)
- File Taki (3)
- HTML (2)
- J-Fest (3)
- Java Script (13)
- Otaku (3)
- RegEdit (6)
- Review DSLR (19)
- Semester 1 - Ilmu Sosial Dasar (1)
- Semester 2 - Ilmu Budaya Dasar (11)
- Semester 3 - Manajemen Proyek dan Resiko (3)
- Semester 4 - Interaksi Manusia Komputer (3)
- Semester 5 - Bahasa Indonesia (12)
- Semester 6 - Bahasa Indonesia 2 (7)
- Semester 7 - Bahasa Inggris Bisnis 1 (4)
- Semester 8 - Bahasa Inggris Bisnis 2 (2)
- Tugas Kampus (1)
- WiFi (1)