"Yang rusak finger print (pemindai sidik jari) nya. Tapi setelah dilaporkan, besoknya langsung diganti sama perusahaan penyedia," kata Fahri, Kepala Satuan Pelayanan Kelurahan Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur kepada Kompas.com, Jumat (14/10/2011).
Karena itu, ia menyatakan kerusakan tersebut tidak mengakibatkan gangguan berarti dalam pelayanan E-KTP di wilayahnya. Karena itu ia yakin pihaknya mampu memenuhi tenggat waktu 74 hari yang tersisa, meskipun hingga saat ini baru seperempat dari jumlah penduduk ber-KTP yang telah diproses.
"Ya, baru sekitar 3.000-an dari 9.000-an penduduk," ungkap Fahri yang mengaku data lengkapnya hanya dimiliki pendamping kelurahan (Damkel).
Beberapa kelurahan lain di Jakarta Timur dan Jakarta Pusat tidak mengalami kendala berarti dalam pengurusan E-KTP. Kelurahan Kebon Manggis, misalnya, sudah melayani lebih dari separuh warga wajib KTP.
"Hanya hari ini sedikit terganggu karena ada gangguan server pusat di Data Center Pusat," kata Widi, Damkel setempat. Gangguan tersebut sudah berlangsung sejak kemarin malam.
Triyono, Lurah Cikini, Jakpus, menyatakan tidak menghadapi kendala dari perangkat maupun masyarakat. "Masyarakat sini sangat antusias. Karena itu, kami sampai saat ini sudah lebih dari separuh warga terlayani," Data pihak kelurahan menyebutkan sebanyak 3.589 penduduk dari 6.553 penduduk wajid KTP yang telah mengantongi KTP baru.
Salah seorang stafnya menyebutkan, sedikit gangguan berasal kemungkinan berasal dari kalangan berada yang kurang merespons undangan pengurusan E-KTP. "RW-RW dari wilayah pemukiman padat malah lebih cepat selesainya," sebutnya.
Iwan, Damkel Kelurahan Kenari, Jakpus, mengaku sudah mengantisipasi kemungkinan itu. "Kami undang mereka yang punya kesibukan lebih padat pada hari kerja di hari Sabtu dan Minggu. Kita harus memahami kesibukan dan kemungkinan kesulitan mereka," jelas Iwan.
sumber : kompas.com