3.1 PENDEKATAN KESUSTRAAN
Sastra yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks, dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.
Seni merupakan persoalan nilai dan penilaian. Karena itu, batasan seni adalah batasan nilai tentang apa yang disebut seni. Jika seni dikaitkan dengan objek, maka seni memberikan informasi mengenai kenyataan kualitas objek tersebut. Jadi seni bertujuan memberi pemahaman secara empirik, pengalaman, penghayatan perwujudan kualitas objek.
Kaitannya dengan ekspresi gagasan dan perasaan dari suatu objek seperti ketika kita menyaksikan keindahan matahari terbenam di pantai, atau menyaksikan bentuk awan senja, gemuruhnya suara ombak di laut. Seni selalu membawa makna tertentu dalam dirinya dan usaha komunikasi seni dengan orang lain. Gagasan dan perasaan dari sebuah objek itu dikomunikasikan dengan orang lain, maka menjadi karya seni.
Seni atau keindahan termasuk sumber dalam berakhlak dan berbudi pekerti. Keindahan alam melahirkan para pelukis atau seniman termasuk juga para musisi. Suara gemercik air, suara gesekan pohon bambu, suara deru ombak, suara senandung burung berkicau atau ayam berkokok, akan memberikan inspirasi orang untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik.
HUBUNGAN SASTRA DAN SENI DENGAN ILMU BUDAYA DASAR
Kebudayaan sering kali dipahami dengan pengertian yang tidak tepat. Beberapa ahli ilmu sosial telah berusaha merumuskan berbagai definisi tentang kebudayaan dalam rangka memberikan pengertian yang benar tentang apa yang dimaksud dengan kebudayaan tersebut.
Akan tetapi ternyata definisi-definisi tersebut tetap saja kurang memuaskan. Terdapat dua aliran pemikiran yang berusaha memberikan kerangka bagi pemahaman tentang pengertian kebudayaan ini, yaitu aliran ideasional dan aliran behaviorisme/materialisme. Dari berbagai definisi yang telah dibuat tersebut, Koentjaraningrat berusaha merangkum pengertian kebudayaan dalam tiga wujudnya, yaitu kebudayaan sebagai wujud cultural system, social system, dan artifact.
Kebudayaan sendiri disusun atas beberapa komponen yaitu komponen yang bersifat kognitif, normatif, dan material. Dalam memandang kebudayaan, orang sering kali terjebak dalam sifat chauvinisme yaitu membanggakan kebudayaannya sendiri dan menganggap rendah kebudayaan lain. Seharusnya dalam memahami kebudayaan kita berpegangan pada sifat-sifat kebudayaan yang variatif, relatif, universal, dan counterculture.
tidak salah lagi antara sastra dan seni saling berhubungan 1 sama lainnya karena dalam ilmu budaya sastra dan seni sangat terkait, apa lagi di Indonesia ini yang sangat banyak kebudayan suku bangsa yg menambah jenis sastra yang dikelompokan berdsarkan nusantara, seperti :
* Sastra Bali
* Sastra Banjar
* Sastra Batak
* Sastra Bugis
* Sastra Indonesia (Modern)
* Sastra Jawa
* Sastra Madura
* Sastra Makassar
* Sastra Melayu
* Sastra Minangkabau
* Sastra Sasak
* Sastra Sunda
* Sastra Lampung
* Sastra Indramayu