Canon EOS 20D kamera DSLR dengan resolusi 8.2 Megapixels, kamera yang memberikan hasil capture sangat bagus dan peningkatan yang cukup mendasar dibanding produk sebelumnya.
Spesifikasi :
- 8.2 Megapixel Effective
- Resolusi Maxsimum 3504 x 2336
- AF Assist lamp (Stroboscopic flash)
- RAW, JPEG (EXIF 2.21), RAW + JPEG
- Canon EF / EF-S lens mount
- 1.6x field of view crop
- AI Focus AF
- ISO Auto (100, 200 or 400)
- ISO 100, 200, 400, 800, 1600, 3200 (Enhanced H)
- Shutter Speed 1/8000 sampai 30 detik (auto)
- Viewfinder : Eye-level pentaprism
- LCD 1.8" TFT (118,000 pixels)
- Internal Flash Auto pop-up E-TTL II auto flash
- PC Sync Shooting modes
- N3 type wired remote control
- PC Sync flash terminal
- Storage media : Compact Flash Type I or II (microdrive)
- Lithium-Ion BP-511A rechargeable battery (supplied & charger)
- Supports BP-511 / BP-511A / BP-512 / BP-514
- CR2016 Lithium battery (date/time backup)
- Berat 770 g (dgn battery)
- Ukuran 5.6 x 4.2 x 2.8 in
Official website : Canon EOS 20D
More Information :
Canon EOS 20D seri DSLR kamera dengan sensor CMOS dan menggunakan Digic II Canon Image Processor yang di klaim memberikan kecepatan focus dan hasil yang mengingkat dibanding produk DSLR Canon sebelumnya. Kamera ini support dengan semua jenis lensa Canon EOS series. Navigasi menu yang menudah untuk digunakan, serta design body yang kokoh dan cukup enak untuk dipegang. Pada saat review ini ditulis, Canon EOS 20D hanya keluar 1 type yaitu warna hitam (standart DSLR).
Waktu yang diperlukan dari pertama kali menghidupkan kamera sampai kamera siap dipakai untuk capture foto adalah sekitar 6/10 detik. Kamera ini juga dilengkapi dengan power-saving sleep mode, jika kita menggunakan option ini, maka untuk menghidupkan dari posisi sleep mode ke kondisi siap capture waktunya sekitar 3/10 detik, ini lebih cepat, dan option ini digunakan untuk menghemat battery pada saat kamera standby. Untuk shutter-lagnya (focus kamera dari mulai menekan tombol shutter sampai kamera mendapatkan hasil foto) dibawah 1/10 detik, ini waktu yang cepat sekali, bahkan dibanding produk Canon sebelumnya. Jika menggunakan AF, maka shutter-lagnya sekitar 3/10 detik, ini juga cepat untuk ukuran DSLR. Dari shoot pertama ke shoot selanjutnya pada option single capture mode, waktunya sekitar 3/10 detik tanpa flash, jika mengunakan flash waktunya akan meningkat maximum 2.7 detik untuk charging flash dan memposisikan focus dari object yang akan di capture.
Kamera dengan resolusi 8 Megapixel, membuat kita mampu mencetak untuk ukuran yang semakin besar tanpa harus takut kehilangan detailnya. Dari hasil coba yang saya lakukan pada ISO 800 dan bahkan diatasnya, noisenya nyaris tidak terlihat kalaupun ada sangat bisa di maklumi. Dengan semakin meningkatnya jenis lensa yang dipadukan dengan kamera ini, hasil gambarnya sangat indah dengan warna yang semakin mendekati nyata, walau ada sebagian orang bilang agak soft, tapi dari yang saya pakai dan perhatikan, sepertinya warnanya cendrung ke realnya, mendekati kenyataan. Focusnya juga cepat dan kalau kita mengunakan AF lense, hampir jarang menemukan out of focus dari hasil gambarnya. Bodynya juga enak dipegang dan mantap, sedangkan suara shutternya sedikit lebih keras dibandingkan 300D.
Untuk format gambar disediakan 3 jenis, yaitu JPG, RAW dan JPG-RAW, untuk keperluan manipulasi yang lebih sempurna, sebaiknya kita menggunakan format RAW, tetapi ukuran file hasilnya akan semakin besar. Sedangkan untuk keperluan langsung cetak atau manipulasi yang standart, format JPG sudah mencukupi. Sedangkan format RAW+JPG, previewnya akan mengunakan format JPG sedangkan di CF tetap akan tersimpan 2 format file, RAW untuk yang tidak dicompress (foto apa adanya) dan format JPG yang sudah diprocess dan filenya lebih kecil dibanding format RAW.
Posisi pop-up flash Canon EOS 20D jika diaktifkan, maka akan lebih tinggi sekitar 1" dibanding flash pada 10D, hal ini secara teoritis seharusnya dapat mengurangi hasil foto dengan red eyes, karena posisinya yang lebih tinggi. Hal ini juga berpengaruh jika kamera Canon EOS 20D dipadukan dengan lensa yang berdiameter besar, maka akan terhindar dari bayangan lensa tersebut pada saat mengcapture object denga flash bawaan kamera ini.
Body kamera Canon EOS 20D terbuat dari magnesium alloy, dengan bentuk standart DSLR dengan Canon EF / EF-S lens mount dan layar LCD yang berukuran 1.8" untuk review hasil shoot. |
Spesifikasi :
- 8.2 Megapixel Effective
- Resolusi Maxsimum 3504 x 2336
- AF Assist lamp (Stroboscopic flash)
- RAW, JPEG (EXIF 2.21), RAW + JPEG
- Canon EF / EF-S lens mount
- 1.6x field of view crop
- AI Focus AF
- ISO Auto (100, 200 or 400)
- ISO 100, 200, 400, 800, 1600, 3200 (Enhanced H)
- Shutter Speed 1/8000 sampai 30 detik (auto)
- Viewfinder : Eye-level pentaprism
- LCD 1.8" TFT (118,000 pixels)
- Internal Flash Auto pop-up E-TTL II auto flash
- PC Sync Shooting modes
- N3 type wired remote control
- PC Sync flash terminal
- Storage media : Compact Flash Type I or II (microdrive)
- Lithium-Ion BP-511A rechargeable battery (supplied & charger)
- Supports BP-511 / BP-511A / BP-512 / BP-514
- CR2016 Lithium battery (date/time backup)
- Berat 770 g (dgn battery)
- Ukuran 5.6 x 4.2 x 2.8 in
Official website : Canon EOS 20D
More Information :
Canon EOS 20D seri DSLR kamera dengan sensor CMOS dan menggunakan Digic II Canon Image Processor yang di klaim memberikan kecepatan focus dan hasil yang mengingkat dibanding produk DSLR Canon sebelumnya. Kamera ini support dengan semua jenis lensa Canon EOS series. Navigasi menu yang menudah untuk digunakan, serta design body yang kokoh dan cukup enak untuk dipegang. Pada saat review ini ditulis, Canon EOS 20D hanya keluar 1 type yaitu warna hitam (standart DSLR).
Waktu yang diperlukan dari pertama kali menghidupkan kamera sampai kamera siap dipakai untuk capture foto adalah sekitar 6/10 detik. Kamera ini juga dilengkapi dengan power-saving sleep mode, jika kita menggunakan option ini, maka untuk menghidupkan dari posisi sleep mode ke kondisi siap capture waktunya sekitar 3/10 detik, ini lebih cepat, dan option ini digunakan untuk menghemat battery pada saat kamera standby. Untuk shutter-lagnya (focus kamera dari mulai menekan tombol shutter sampai kamera mendapatkan hasil foto) dibawah 1/10 detik, ini waktu yang cepat sekali, bahkan dibanding produk Canon sebelumnya. Jika menggunakan AF, maka shutter-lagnya sekitar 3/10 detik, ini juga cepat untuk ukuran DSLR. Dari shoot pertama ke shoot selanjutnya pada option single capture mode, waktunya sekitar 3/10 detik tanpa flash, jika mengunakan flash waktunya akan meningkat maximum 2.7 detik untuk charging flash dan memposisikan focus dari object yang akan di capture.
Kamera dengan resolusi 8 Megapixel, membuat kita mampu mencetak untuk ukuran yang semakin besar tanpa harus takut kehilangan detailnya. Dari hasil coba yang saya lakukan pada ISO 800 dan bahkan diatasnya, noisenya nyaris tidak terlihat kalaupun ada sangat bisa di maklumi. Dengan semakin meningkatnya jenis lensa yang dipadukan dengan kamera ini, hasil gambarnya sangat indah dengan warna yang semakin mendekati nyata, walau ada sebagian orang bilang agak soft, tapi dari yang saya pakai dan perhatikan, sepertinya warnanya cendrung ke realnya, mendekati kenyataan. Focusnya juga cepat dan kalau kita mengunakan AF lense, hampir jarang menemukan out of focus dari hasil gambarnya. Bodynya juga enak dipegang dan mantap, sedangkan suara shutternya sedikit lebih keras dibandingkan 300D.
Untuk format gambar disediakan 3 jenis, yaitu JPG, RAW dan JPG-RAW, untuk keperluan manipulasi yang lebih sempurna, sebaiknya kita menggunakan format RAW, tetapi ukuran file hasilnya akan semakin besar. Sedangkan untuk keperluan langsung cetak atau manipulasi yang standart, format JPG sudah mencukupi. Sedangkan format RAW+JPG, previewnya akan mengunakan format JPG sedangkan di CF tetap akan tersimpan 2 format file, RAW untuk yang tidak dicompress (foto apa adanya) dan format JPG yang sudah diprocess dan filenya lebih kecil dibanding format RAW.
Posisi pop-up flash Canon EOS 20D jika diaktifkan, maka akan lebih tinggi sekitar 1" dibanding flash pada 10D, hal ini secara teoritis seharusnya dapat mengurangi hasil foto dengan red eyes, karena posisinya yang lebih tinggi. Hal ini juga berpengaruh jika kamera Canon EOS 20D dipadukan dengan lensa yang berdiameter besar, maka akan terhindar dari bayangan lensa tersebut pada saat mengcapture object denga flash bawaan kamera ini.